top of page

9 Alasan Memilih Nurdin Abdullah Jadi Gubernur Sulsel 2018


MAKASSAR, HALAMANSULSEL.COM – Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan baru digelar tahun 2018 nanti. Namun, sejumlah figur atau tokoh mulai diperbincangkan untuk menggantikan posisi Syahrul Yasin Limpo yang telah dua periode menjabat.

Salah satunya, Bupati Bantaeng, Prof Nurdin Abdullah. Kesuksesan Guru besar pertanian Unhas ini membangun Kabupaten Bantaeng dinilai sejumlah kalangan sebagai modal besar untuk menjadi orang nomor satu di Sulsel.

Bahkan namanya menjadi sorotan nasional, pasca mendapatkan penghargaan sebagai ‘tokoh perubahan’, oleh harian republika pada tahun 2015 yang lalu, bersama dua kepala daerah populer yakni walikota surabaya Tri Rismaharini, dan Azwar Anas bupati Banyuwangi.

Bahkan, dia semaki populer setelah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam surat permohonan maafnya, yang menolak pencalonan gubernur DKI, menyebut Nurdin Abdullah sebagai salah satu pemimpin hebat dari daerah.

Berikut halamansulsel.com merangkum 9 alasan Profesor kelahiran Pare-pare 7 februari 1963ini menjadi Gubernur Sulsel tahun 2018 dari berbagai sumber.

1. Penuh Inovasi

Kata kunci keberhasilan kepemimpinan Nurdin Abdullah dalam membangun ‘new bantaeng’, adalah pada kemampuanya dalam melakukan ‘inovasi’.

Dengan Inovasi, Profesor agrikultur ini sebagaimana dikutip sejumlah media, berhasil menggerakkan perekonomian dan potensi Kabupaten Bantaeng menjadi kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi dan kesehatan yang cukup fantastis.

Dengan jaringan yang terbangun selama kuliah di jepang, dan relasi bisnis selama menjadi direktur PT. Maruki Internasional, Nurdin Abdullah berhasil menjaring kerjasama dengan berbagai pihak.

Nurdin, mampu menciptakan layanan kesehatan 24 jam ‘mobile ambulans’ yang menghadirkan dokter di rumah warga yang gratis, bantaeng bisa mencapai surplus 21 persen di bidang pangan, pertumbuhan ekonomi yang sampai 9,2 persen.

Sebelum dirinya menjabat bupati tahun 2008, dari berbagai menyebut Bantaeng masuk dalam ketegori 199 daerah tertinggal di Indonesia dengan pertumbuhan ekonominya pun hanya 4,7 persen. Bantaeng jadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sulawesi Selatan

Bahkan, Konsul Jenderal Amerika Serikat Joaquin Monserrate? berkunjung ke Bantaeng pada akhir 2014 lalu, untuk melihat langsung Inovasi yang dilakukan oleh Nurdin Abdullah dalam membangun kabupaten Bantaeng.

2. Jaringan Luas

Dengan APBD yang terbatas, Nurdin Abdullah mampu membuktikan membangun suatu daerah tidak mesti harus mengandalkan keuangan negara. Jaringan yang luas adalah kuncinya untuk mendatangkan bantuan baik dari dalam maupun luar negeri.

Dengan jaringan yang terbangun selama kuliah di jepang, dan relasi bisnis selama menjadi direktur PT. Maruki Internasional, President Director of Global Seafood Japan, Director of Kyushu Medical Co. Ltd. Japan, Nurdin Abdullah berhasil menjaring kerjasama dengan berbagai pihak.

Alhasil berbagai bantuan pun datang tanpa membebani keuangan daerah seperti fasilitas kesehatan ambulance, mobil pemadam kebakaran, fasilitas kebersihan kota dan yang lain-lain.

3. Segudang Prestasi

Nurdin Abdullah memiliki segudang prestasi nasional maupun internasional sejak memimpin Kabupaten Bantaeng. Sudah lebih 50 penghargaan berbagai macam bidang telah diraihnya baik pribadi maupun untuk Kabupaten Bantaeng.

Mulai dari piala Adipura, Piagam Presiden RI Bidang Pertanian, piagam Penghargaan Agro Inovasi 2009, Kategori Agro Inovasi Peningkatan Adopsi Teknologi, Piagam dan Medali dari Kejaksaan Agung RI, Anugrah Apresiasi Pendidikan Islam (API) oleh menteri agama, Peringkat 1 Nasional Pembinaan Kabupaten Kategori Kabupaten Sehat serta yang lainnya.

Bahkan namanya menjadi sorotan nasional, pasca mendapatkan penghargaan sebagai ‘tokoh perubahan’, oleh harian republika pada tahun 2015 yang lalu, bersama dua kepala daerah populer yakni walikota surabaya Tri Rismaharini, dan Azwar Anas bupati Banyuwangi.

4. Pendidikan Tinggi

Dari sisi latar belakang Nurdin Abdullah, memiliki nilai plus karena mungkin satu-satunya bupati dari 415 kabupaten di indonesia, dengan gelar seorang Profesor.

Ia menyelesaikan studi S1 di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin pada tahun 1986 dan menyelesaikan studi S2 Master of Agriculture di Universitas Kyushu Jepang pada tahun 1991. Di Universitas yang sama, ia pun menyelesaikan studi S3 Doktor of Agriculture (1994).

Sebelum berkecimpung di dunia poltik, Nurdin dikenal sebagai seorang Akademisi yang pernah menempati beberapa jabatan struktural di Universitas maupun di sebuah perusahaan. Ia pernah menjadi Guru Besar Fakultas Kehutanan di Universitas Hasanudin dan juga menjadi Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar.

5. Dekat dengan Rakyat

Pada periode kedua menjadi Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah mendapatkan legitimasi dukungan rakyat yang begitu besar, yakni kemenangan diatas 80% persen. Hal yang sama diraih Presiden Jokowi yang menjadi Wali Kota Solo, serta pemimpin berprestasi di daerah lain.

Nurdin Abdullah mengaku sama sekali tidak pernah bermimpi untuk menjadi Bupati, namun berkat keinginan masyarakat akhirnnya dia maju menjadi calon bupati Bantaeng pada tahun 2008 silam.

Orang nomor satu di kabupaten yang terletak di pesisir Sulawesi Selatan itu. dulunnya menduduki posisi empuk di empat perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Jepang.Dia menjabat presiden direktur (presdir) empat perusahaan Jepang,yakni PT Maruki Internasional Indonesia,Hakata Marine Indonesia,Hakata Marine Hatchery, dan Kyushu Medical Co Ltd.

Dari sisi penghasilan,sudah jelas menjadi presdir di PMA jauh lebih besar dibandingkan menjadi bupati.Hitung-hitungan Nurdin,gaji 20 tahun menjadi bupati setara dengan gajinya sebulan di PT Maruki. Namun Nurdin Abdullah rela meninggalkan semua jabatan di perusahaan dan gaji besar yang diperolehnya demi memenuhi keinginan masyarakat Bantaeng yang menginginkan adanya perubahan di kabupaten tersebut.

Saat itu, ia mendapat desakan dari masyarakat Bantaeng, dia di demo untuk mau menjadi orang nomor satu dibantaeng. Akhirnya, Ia baru memutuskan maju menjadi kandidat dua bulan sebelum pendaftaran calon. Sebab,istri dan anak-anaknya tidak setuju.Namun,Nurdin terus meyakinkan keluarganya mengingat hal ini atas desakan warga Bantaeng.

Tidak heran kalau hasil audit Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melakukan klarifikasi Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) di Sulsel, Bupati dua periode ini malah hartanya berkurang Rp14 miliar.

6. Ahli Pertanian dan Peternakan

Sulawesi Selatan adalah salah satu lumbung pangan nasional. Namun, hasilnya belum maksimal untuk mensejehterakan masyarakat. Maka Nurdin Abdullah lah yang diyakini bisa menjadi jawabannya.

Sebagai Bupati yang menguasai ilmu pertanian, Nurdin selalu punya terbosoan atau pun ide di bidang pertanian dalam rangka mengembangkan potensi pertanian di wilayah Bantaeng.

Ia pernah mencetuskan Bantaeng sebagai Kabupatan Benih berbasis teknologi. Ia pun sempat merevitalisasi kelompok tani di Kabupaten Bantaeng dengan mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga kelompok tani berbadan hukum.

Melalui sinergisitas lintas sektor, Nurdin berusaha mengembangkan kawasan agrowisata uluere dan di bidang pertanian sendiri, Nurdin fokus pada pengembangan tanaman apel, strawberry, tanaman sayuan organik seperti kentang dan tanaman hias.

Melalui kebijakan-kebijakannya, Nurdin tak hanya fokus pada bidang pertanian saja tapi ia menaruh perhatian yang sama pada sektor peternakan di Kabupaten Bantaeng. Melalui teknologi Inseminasi Buatan, Nurdin mengeluarkan kebijakan untuk memperbaiki kualitas ternak sapi.

Selain itu, ia pun mendukung penuh pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas yang dapat digunakan sebagai energi alternatif di desa-desa Kabupaten Bantaeng.

7. Peduli Kesehatan

Salahsatu usahanya adalah menciptakan layanan kesehatan 24 jam Brigade Siaga Bencana (BSB) yang dilengkapai’mobile ambulans’. Berkat jaringannya yang luas, Nurdin berhasil menghadirkan ambulans yang merupakan modifikasi mobil Nissan Elgrand itu hibah dari pemerintah Jepang.

Sejak memimpin Bantaeng, jika ada masyarakat sakit, 24 jam cukup telepon 113, maka dokter, perawat hadir di rumah. Dan semuanya dilayani gratis didukung 20 dokter dan 24 perawat.

Ambulans itu terbilang canggih dan bisa disebut rumah sakit berjalan lantaran fasilitasnya yang lengkap. Mulai dari alat pacu

jantung, infus, oksigen, kelengkapan obat-obatan, hingga bisa melakukan operasi dan pelayanan persalinan bagi ibu melahirkan. Dengan layanan ini kami mampu menekan angka kematian? ibu nol persen di Kabupaten Bantaeng.

Ia pun membangun Rumah Sakit dengan fasilitas yang lengkap. Sehingga warga Bantaeng tidak lagi perlu keluar daerah untuk berobat. Bahkan warga dari Kabupaten lain yang kini datang ke Bantaeng berobat karena fasilitas dan pelayanan yang pro terhadap rakyat.

8. Bangun Infrastruktur

Memulai memimpin Kabupaten Bantaeng, Nurdin langsung dihadapkan dengan masalah banjir yang selalu menghantui, infrastruktur yang rusak parah hingga tingkat perekonomian masyarakat yang merosot.

Namun bagi Profesor bidang pertanian ini tidak patah arang membangun daerah. Dengan ilmu dan kewibaan yang dimilikinya, Nurdin mampu membalikkan pesimistik masyarakat soal Bantaeng. Daerah perlintasan yang dulunya enggan disinggahi.

Hal pertama yang dilakukan adalah memangkas anggaran yang tidak perlu. Salah satunya, uang makan seluruh pegawai yang menghabiskan anggaran Rp28 miliar dalam setahun. Anggaran yang dipangkas kemudian dialihkan untuk membangun daerah.

Hujan kata dia adalah rahmat dari tuhan. Selain mengajarkan manusia untuk fokus dalam membenahi lingkungan, air hujan juga mampu menghadirkan keseimbangan.Ia pun menciptakan tanggul serta sistem drainase yang baik. Sehingga masyarakat tidak kebanjiran saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau.

Pekerjaan selanjutnya adalah memperbaiki infrastruktur lain. Nurdin memang tidak mau main-main. Ia mendatangkan ahli jalanan profesional dari Australia untuk mengerjakan seluruh jalan utama di Bantaeng.

Bahkan beberapa sisi jalan, ia kerjakan menggunakan uang pribadinya tanpa berpikir itu akan digantikan. Sehingga kini anda akan merasa nyaman jika melewati Bantaeng serta menunjang perekonomian masyarakat.

Tak hanya infrastruktur jalan, ia juga menciptakan ruang terbuka serta bangunan-bangunan yang dapat menunjang perekonomian masyarakat serta dapat menghasilkan kas daerah.

Salah satunya, adalah dengan membangun destinasi-destinasi wisata baru yang diikuti dengan penataan kota. Sehingga wisatawan yang berkunjung akan merasa nyaman dan ingin tinggal lama di Kabupaten tertua di Sulsel ini.

9. Peduli Pendidikan

Sejak awal memimpin Bupati Bantaeng telah mengratiskan untuk semua sekolah hingga SMA. Karena ia percaya pendidikan menjadi tulang punggung keberhasilan daerah dalam mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan. Yang ia bangun adalah bagaimana anak menjadikan sekolah magnet bagi dia.

Bahkan dirinya menyiapkan beasiswa belajar keluar negeri dan tinggal memilih ke negara mana. Ia pun menyiapkan program khusus peningkatan kemampuan berbahasa.

Pemerintah daerah menyiapkan APBD untuk peningkatan bahasa, jadi siapa pun yang mau memperbaiki bahasanya dibiayai Les bahasa gratis. Bahkan di Bantaeng anak-anak SD udah mulai bisa berbahasa Inggris.

Hal lain yang disiapkan Nurdin Abdullah adalah bus gratis untuk mengantar ke sekolah di hampir seluruh wilayah Bantaeng. Ia pun memenuhi segala fasilitas proses belajar mengajar.

Populer
Terbaru
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page