top of page

Raja-udang Erasia


Common Kingfisher Alcedo atthis (Linnaeus, 1758)


Deskripsi Berukuran kecil (15 cm), berwarna merah menyala dan biru bata. Tubuh bagian atas bersinar biru kehijauan pucat, tubuh bagian bawah jingga merah-bata dengan dagu pucat. Terdapat bintik putih pada sisi leher serta strip jingga yang melewati mata den meliputi penutup telinga yang mencolok. Ciri tersebut membedakannya dengan Raja-udang meninting yang berwarna lebih gelap. Iris coklatm paruh hitam, kaki merah.


Suara Cicitan bernada tinggi “piip-piip” sewaktu terbang dan suara klik lembut ketika bertengger.

Belum tersedia rekaman suara yang diambil di wilayah Indonesia.


Penyebaran dan ras Tersebar luas Erasia, Asia tenggara, Indonesia, dan Papua. Terdiri dari 7 sub-spesies, dengan daerah persebaran:

  • ispida Linnaeus, 1758 – Norwegia, Inggris dan Spanyol (kecuali bagian selatan & timur) sampai Russia barat dan Romania; musim dingin bermigrasi ke Portugal, Afrika utara, Siprus dan Irak.

  • atthis (Linnaeus, 1758) – Afrika barat-laut dan Spanyol selatan ke timur sampai Bulgaria, Afghanistan, India barat-laut, Siberia tengah dan China barat-laut; musim dingin bermigrasi ke Mesir, Sudan, Oman dan Pakistan.

  • bengalensis J. F. Gmelin, 1788 – India tengah ke timur sampai Asia tenggara, China selatan & timur (termasuk Hainan), Siberia tenggara, Mongolia timur & Jepang; musim dingin bermigrasi ke Sunda Besar, Sulawesi utara, Kep. Sula, Maluku utara dan Filipina.

  • taprobana Kleinschmidt, 1894 – India, selatan Sungai Godavari, dan Sri Lanka.

  • floresiana Sharpe, 1892 – Bali dan Nusa Tenggara ke timur sampai P. Wetar dan Timor.

  • hispidoides Lesson, 1837 – Sulawesi, Maluku, Papua Barat, dan pesisir P. Papua timur dari S. Sepik dan S. Aroa sampai Kep. D’Entrecasteaux & Louisiade serta Gugus Kepulauan Bismarck.

  • salomonensis Rothschild & Hartert, 1905 – Kep. Solomon (Buka & Bougainville ke timur sampai Cristobal).

Tempat hidup dan Kebiasaan Sering mengunjungi habitat air tawar dan hutan mangrove di desa-desa terbuka untuk berburu ikan. Bertengger pada batu atau cabang yang menggantung, menyambar ke air untuk menangkap ikan.

Pada periode berbiak, pasangan akan melakukan atraksi terbang (display flight) sembari mengeluarkan suara panggilan. Sarang berupa terowongan yang ujungnya membulat di gigir sungai atau diantara perakaran pohon; penggalian lubang dilakukan bergantian. Jumlah telur 6-8 butir berwarna putih yang diletakkan di permukaan tanah sekitar April-Mei. Kedua induk bergantian mengerami telur selama 19-21 hari. Burung muda mulai keluar sarang dan belajar terbang setelah berumur 23-27 hari, pada fase anak-anak biasanya berada di lubang masuk sarang untuk menunggu induk membawakan makanan.


Status Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC) Perdagangan internasional : - Perlindungan : UU No. 5/1990, PP No. 7/1999


Populer
Terbaru
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page